Kamis, 10 Maret 2011

KEPRIBADIAN SANTRI

a. Tiga hal pribadi santri dan nilai plus pondok
Ada tiga hal yang harus ditanamkan kedalam setiap pribadi (individu) santri-santri yang ada dipondok. Yang nantinya, akan menjadi santri-santri yang bisa dan pandai menolong, disinilah digembleng dan dididik dalam segala hal, mulai dari pribadi dan lingkungan masyarakat. Tiga hal tersebut yaitu:
1.      Jujur
2.      Totokromo (Kesopanan)
3.      Rumongso (Perasaan)
Dengan tiga hal ini diharapkan semua santri bisa mempunyai nilai plus (tambah) dan menjadi apa yang diharapkan  oleh kedua orang tua wali santri. Namun, yang lebih khusus inti pendidikan pondok pesantren ummul qurok mendidik secara kaffah (menyeluruh). Nilai plus tersebut mencangkup        antara lain:
1.      Menjadi orang yang alim sholeh dan sholehah,
2.      Taat (Ketaatan terhadap Allah SWT, pak Kyai dan pondok)
3.      Bertanggung jawab.
Melalui media dakwah islam, dengan bertujuan menyebarkan ajaran  islam, untuk mencapai atau membentuk generasi muslim yang sehat jasmani, rohani, dunia akhirat, cerdas, terampil, dan tangguh. Serta bertanggungjawab dalam menghadapi tantangan kehidupan dapat tercapai dengan sempurna, baik dan benar.
Semua itu tidak lain hanya untuk kebaikan dan kemajuan, kebaikan dan kemajuan sendiri.
Biasakanlah hidup teratur !
Mudah diatur, dapat mengatur.
Pandai-pandailah :           membawa diri
Mengatur diri
Menguasai diri
Self disiplin (disiplin pribadi)
Lebih-lebih disiplin di dalam masyarakat.
Semua disiplin yang ada di pondok pesantren ummul qurok diarahkan kedisiplin masyarakat, bangsa dan Negara.

B. Kesederhanan
Sederhana bukan berarti miskin atau hina tetapi sesuai dengan kebutuhan. Kehidupan dalam pondok diliputi suasana kesederhanaan, tetapi agung. Sederhana bukan berarti pasif (narimo) dan bukan artinya itu melarat atau kemiskinan, Bukan ! tetapi mengandung unsur kekuatan atau ketabahan hati, penguasaan diri dalam menghadapi perjuangan hidup dengan segala kesulitan.
            Maka dibalik kesederhanaan itu terpancar jiwa besar, berani maju terus dalam menghadapi perjuangan hidup, dan pantang mundur dalam segala keadaan. Bahkan, disinilah tumbuh hidupnya mental atau karakter yang kuat yang menjadi syarat bagi suksesnya perjuangan dalam segala segi kehidupan. Sederhana adalah pokok keberuntungan, ia dapat memudahkan penghidupan yang jujur serta bersih (bersih dalam segala hal). Itulah sebabnya kita semua di pondok ini dididik hidup sederhana.
Pepatah mengatakan :
“Biasakanlah hidup sederhana, niscaya kita akan hidup bahagia, dan dapat menghadapi masa depan dengan kepala tegak,
 tidak ada rasa cemas atau takut”
           
            Disamping itu, pondok pesantren ummul qurok tidak mendidik agar santriwan–santriwatinya menjadi pegawai, tetapi mendidik agar supaya giat dalam belajar dan menuntut ilmu serta menjadi manusia yang mau bekerja keras, semua itu semata-mata li I’lai kalimatillah. Pendidikan yang pertama kali ditanamkan kepada santriwan-santriwati yaitu tentang keikhlasan, karena modal pertama yang wajib diemban oleh setiap santri yang ada dipondok. Tidak banyak yang menganggap anak-anak dipondok disuruh bekerja untuk kepentingan kyainya, itulah anggapan, dugaan yang tidak senang akan adanya pondok. Bahkan, ia tidak tahu apa itu pondok. Maka, diharapkan kepada seluruh santri agar tidak salah dalam memandang hal ini, selain itu agar santri memberi penjelasan kepada orang tua tentang hal-hal yang bersangkutan dengan     pondok ini.
Dengan demikian, besar harapan kami kepada Bapak/Ibu wali santri agar dapat mengerti pondok, konteksi tentang sederhana yaitu sesuai dengan keadaan dan kebutuhan, misalnya cara berpakaian, potongan rambut, makan dan sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar