Kamis, 10 Maret 2011

ADMINISTRASI DAN KEUANGAN


Kurang lebih tujuh tahun pondok ini, sepeserpun tidak ada uang administrasi/iyuran. Baru sesudah menginjak adanya Madrasah Diniyah, diadakan iyuran yang disebut Syahriyah, mengingat kepentingan yang tidak bisa dihindarkan dan guna kepentingan bersama. Selain itu, melihat dengan semakin banyak-nya santri. Tapi, kami tidak bertindak sendiri semua ini kami musyawarahkan dengan wali santri yang bersangkutan guna agar tidak ada kesalah pahaman. Agar jangan salah mengerti perlu hal-hal dibawh ini, diinsyafi:
  1. Yang diambil dari santri baik yang baru datang atau santri lama, hanyalah yang wajib-wajib belaka dan itu sudah disepakati dalam musyawarah dengan wali santri sebelumnya.
  2. Keuangan syahriyah bukan untuk dimakan oleh pengurus atau pak Kyai, dan tidak untuk gaji guru-guru. Karena pengurus sendiri terdiri dari santri-santri, bahkan mereka masih berkewajiban membayar.
  3. jika ada uang, hanyalah kembali untuk kepentingan anak-anak sendiri, seperti membeli sayur, beras, membayar bulanan listrik dan yang lain, guna lancarnya kegiatan yang ada dalam pondok.
  4. Pembukuan dipegang oleh pengurus (para santri), tidak ada kekhawatiran bahwa santri-santri atau keungannya itu akan dimakan atau diperas oleh pengurus atau guru-guru atau pak kyai. Hal ini mudah dilihat, mudah diperiksa, mudah diketahui dengan serba ikhlas. Ingat suasana keikhlasan dipondok pesantren ummul qurok.


Tidak perlu sangka-sangka atau buruk sangka,boleh ditanyakan, boleh/siap diperiksa. Dengan demikian rasanya tidak ada salah paham bagi wali santri, atau santri-santri sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar